Mengisi semua bagian kosong dalam hati
Tiap kali senyummu terpancar
Bahagiaku selalu menghampiri.
Manakala kakiku berpijak pulang
Keberadaanmu selalu lebih dulu kucari
Manakala ku bertualang
Kaulah orang pertama yang mengetahui.
Aku terbiasa denganmu
Kaupun bilang kesepian jika tanpaku.
Boleh aku bertanya, Bunda?
Bagaimana nanti jika masanya tiba?
Bila seseorang mengulurkan tangannya untuk menjemputku
Pastilah air matamu akan deras berjatuhan
Tangis haru serta restu jadi satu
Sedih dan khawatir turut hadir, sebab diantara kita akan ada jarak yang memisahkan.
Membayangkannya saja aku berkaca-kaca
Bagaimana nanti jika masanya benar-benar tiba?
Aku tak lagi pulang ke rumah yang sama
Ah, aku masih enggan memikirkannya.
Bekasi, 27 Januari 2019