Pernahkah ketika kamu sedang berbincang santai dengan teman atau sekelompok orang, tiba-tiba ada yang melontarkan kalimat bernada sinis ke arahmu? Bagaimana rasanya? Biasanya sih, mood langsung rusak yaa, atau yang lebih parah lagi, bisa jadi berujung debat dengan si "penyindir" tadi.
"Ya, terus gimana dong? aku ngomong baik-baik, dan gak berniat nyindir sama sekali, tapi dia tiba-tiba nyolot gitu." Hmmm... Sabar, yaa. Barangkali, temanmu itu sedang banyak pikiran. Sedang tidak baik moodnya, atau memang dia mudah "panas"? Mari menempatkan diri pada pihak yang berusaha mengerti sebelum menuntut untuk dimengerti.
Simple sih, solusinya jangan ikutan "panas"! Karena kalau kita ikutan "panas" juga, yang ada malah meledak deh itu panas ketemu panas. Kita harus bersedia jadi air untuk memadamkan api yang secara tidak sengaja tersulut tadi.
Lagipula, sayang sekali jika diri kita dikuasai oleh energi negatif sesaat. Eh, kok sesaat? Iya, karena biasanya orang marah itu puncaknya ketika sedang "panas" hati saja. Coba lihat setelah berhasil cool down, ia justru akan menyesali pengaruh emosi yang terlanjur menguasai dirinya, dan timbul pertanyaan "Kenapa tadi harus marah-marah gitu, ya?"
Yang paling menyeramkan adalah jika moment "panas" tadi sampai berujung debat. Duh, tahukah mengapa kita dianjurkan untuk menghindari debat meski ada dipihak yang benar? Karena, debat itu berpotensi membangkitkan emosi, mencela orang lain, bahkan menyebabkan dendam atau merusak niat juga. Bisa jadi niat menuntut ilmu yang tadinya murni untuk ibadah, setelah debat langsung belok jadi untuk memenangkan perdebatan. Jangan sampai deh, yaa! Menyerukan kebaikan juga ada adabnya, kan? Seruan kebaikan yang dikemas dengan baik tentu akan sangat indah dan sampai ke hati Si Penerima.
Tiga jurus andalanku ketika ada sesuatu yang tiba-tiba membuat hatiku "panas" adalah tarik napas panjang, istighfar, lalu senyum. Kalau masih belum berhasil, aku lengsung ambil posisi untuk menyendiri, dan menjauh dari keramaian, karena khawatir akan ada kalimat-kalimat tajam yang keluar dari mulutku, kemudian berujung menyakiti orang lain. Hal-hal biasa seperti terkena macet dijalan, atau kepanasan saat berada diluar ruangan juga bisa bikin kesal, kan? Nah, tiga jurus andalan itu selalu jadi obat penyembuh tiap hatiku sedang "panas". Hehe
Semoga aku, kamu, dan kita semua diberi kekuatan untuk menjadi orang yang lebih sabar, dan tidak mudah "panas" yaa. Aamiiin..